Tips Pengaturan Kamera Foto Produk Agar Menarik dan Menjual
Pengaturan kamera foto produk saat ini memiliki peran penting, terutama dalam penjualan online. Gambar yang menarik dan terlihat hidup tidak hanya mampu memikat perhatian konsumen, tetapi juga meningkatkan kepercayaan terhadap brand.
Oleh karena itu, mengetahui cara mengatur kamera untuk menghasilkan foto produk yang bagus dan menjual menjadi keterampilan penting. Terutama jika kamu adalah pemilik bisnis online, fotografer, maupun content creator, menguasainya adalah kewajiban.
Daftar Isi
Mengapa Pengaturan Kamera Itu Penting?
Foto yang baik harus mampu menampilkan detail produk dengan jelas, warna akurat, dan suasana sesuai dengan brand. Dengan begini calon konsumen kamu bisa langsung tahu apa yang sedang kamu tawarkan, bahkan kemungkinan checkout tinggi.
Jika pengaturan kamera tidak tepat, hasil foto bisa tampak kusam, buram, atau tidak menggambarkan kualitas asli dari produk. Ini dapat berdampak buruk pada persepsi konsumen dan menurunkan tingkat konversi penjualan, maka dari perhatikan beberapa pengaturannya di bawah ini
1. Gunakan Kamera yang Mumpuni
Meskipun kamera smartphone modern sudah memiliki kemampuan tinggi, kamera DSLR atau mirrorless tetap menjadi pilihan utama untuk fotografi produk profesional. Kamera jenis ini menawarkan fleksibilitas pengaturan dan kualitas gambar lebih baik dan sering digunakan berbagai jasa foto produk.
Jika menggunakan smartphone, sebaiknya aktifkan fitur manual atau pro mode agar dapat menyesuaikan pengaturan secara lebih detail. Usahakan jangan sampai otomatis ya, karena hasilnya sangat berbeda
2. Atur ISO Serendah Mungkin
ISO menentukan seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya. Pengaturan rendah (100–200) menghasilkan gambar jernih dan bebas noise. Untuk foto produk, sebaiknya jangan menggunakan ISO tinggi karena dapat membuat hasil foto tampak kasar dan kurang profesional.
Gunakan pencahayaan tambahan (lampu studio atau cahaya alami) untuk memastikan kamu tetap bisa menggunakannya dalam skala rendah tanpa mengorbankan kecerahan gambar. Aturan ini cukup penting dan dampaknya juga besar, jadi perhatikan ya!
3. Gunakan Aperture (Bukaan Lensa) yang Sesuai
Bukaan (f-stop) memengaruhi seberapa dalam bidang fokus (depth of field) serta jumlah cahaya yang diterima oleh kamera. Untuk foto produk, aperture di kisaran f/5.6 hingga f/11 umumnya ideal karena menghasilkan gambar yang tajam dan seluruh.
Aturan tersebut dapat membantu produk tampak lebih terfokus, terutama ketika mengandung banyak detail. Hindari menggunakan aperture terlalu lebar (misalnya f/1.8) kecuali kamu ingin menonjolkan detail tertentu dan membuat latar belakang blur.
4. Shutter Speed Stabil
Berikutnya adalah kecepatan rana (shutter speed) sebenarnya tidak perlu terlalu cepat. Karena objek tidak bergerak, kamu bisa menggunakan lambat saja (misalnya 1/60s – 1/125s), terutama jika menggunakan tripod.
Hindari menggunakan tangan tanpa penyangga saat shutter speed lambat karena bisa menyebabkan gambar blur akibat getaran. Karena saat pengaturannya lambat, proses jepretnya juga melambat, goyang sedikit saja hasilnya sangat mengecewakan.
5. Pengaturan Kamera Foto Produk Dengan White Balance yang Akurat
White balance berfungsi mengatur suhu warna pada foto, sehingga warna produk tampak alami dan sesuai dengan kondisi aslinya.. Saat menggunakan lampu studio, gunakan setting Kelvin manual untuk mendapatkan hasil paling akurat.
Kami juga menyarankan menggunakan preset seperti “Daylight” bisa juga“Tungsten” sesuai jenis cahaya. Jika menggunakan smartphone, pastikan white balance tidak otomatis, karena bisa berubah-ubah antar foto.
6. Komposisi dan Angle Foto
Setelah pengaturan kamera optimal, komposisi menjadi hal penting. Kamu bisa memanfaatkan prinsip Rule of Thirds untuk menciptakan keseimbangan visual, ambil beberapa sudut (angle) berbeda seperti:
- Eye level (setinggi mata)
- Top view (dari atas)
- 45-degree angle (sudut miring yang menonjolkan dimensi produk)
Eksplorasi angle bisa memberikan variasi dan memperkaya katalog foto produk Kamu.
7. Format File dan Editing
Untuk hasil terbaik, simpan file dalam format RAW apabila kamera kamu mendukung format tersebut. Format ini menyimpan lebih banyak data dan memungkinkan proses editing yang lebih fleksibel. Setelah pengambilan foto, lakukan editing ringan untuk:
- Koreksi warna
- Penajaman (sharpening)
- Crop untuk komposisi
- Pembersihan latar belakang
Gunakan software seperti Adobe Lightroom, Photoshop, atau aplikasi editing di smartphone yang mumpuni seperti Snapseed dan Lightroom Mobile.
Percayakan Foto Produk Kamu ke Shaniba Creative
Memang, pengaturan kamera foto produk agar hasilnya sempurna membutuhkan waktu, pengetahuan teknis, dan peralatan yang tepat. Tapi jika Kamu ingin hasil profesional tanpa harus repot dengan semua pengaturan teknis di atas, Jasa Foto Produk adalah solusinya.
Shaniba Creative menjadi tempat terbaik, kami menghadirkan layanan foto produk yang langsung jadi, tanpa ribet. Produk akan ditangani oleh tim profesional dengan stKamur pencahayaan, komposisi, dan editing yang menjadikan hasil akhir siap pakai untuk katalog, marketplace, maupun sosial media bisnis kamu.