alur proses bisnis manufaktur bidang otomotif

Alur Proses Bisnis Manufaktur Bidang Otomotif, Berikut Tahapnya

Yudha Epsen SetyawanBisnis 2 Comments

Suatu bisnis manufaktur bidang otomotif menjalankan produksinya menggunakan alur proses khusus. Alur proses bisnis manufaktur bidang otomotif tersebut harus berjalan sesuai dengan tahapannya. Supaya roda bisnis bisa berjalan dengan lancar.

Bisnis manufaktur merupakan bisnis untuk mengubah barang mentah menjadi barang jadi. Produksi ini melibatkan proses teknis, fisika, dan/atau kimia. Melalui bantuan mesin dan tenaga manusia.

Tidak hanya bidang otomotif, bisnis manufaktur yang terdapat di Indonesia pun ada banyak. Contoh bisnis manufaktur seperti bisnis makanan dan minuman instan, tekstil dan garmen, rokok, bahan bangunan, dan lain sebagainya.

Sedangkangkan, sama seperti namanya bisnis manufaktur bidang otomotif bergerak melalui memproduksi produk otomotif. Ada banyak contoh produk bisnis bidang otomotif yang beragam sekali. Mulai dari alat angkut, kendaraan, alat konstruksi, alat berat tambang, sampai dengan alat pertanian.

Bisnis manufaktur bidang otomotif secara umum bekerja melalui melibatkan banyak perusahaan. Bentuk kerja sama antar perusahaan dapat berupa pengadaan bahan baku dan mesin, penyediaan fasilitas distribusi, penyediaan sumber daya manusia (SDM), ataupun pemasaran.

Oleh sebab itu, alur proses bisnis manufaktur bidang otomotif mempunyai tahapan yang banyak. Proses dan berbagai tahap tersebut diciptakan oleh setiap perusahaan yang sering disebut dengan Prosedur Operasional Standar (POS).

Tujuannya yaitu guna memastikan masing-masing pihak yang terlibat pada bisnis bekerja secara terorganisir.

Beberapa Perusahaan yang Terlibat di Industri Bidang Otomotif

Di bawah ini akan kami bagikan beberapa perusahaan yang terlibat pada industri bidang otomotif untuk memproduksi sebuah produk, antara lain:

1. Perusahaan Pemegang Merek

Di perusahaan pemegang merek biasanya hendak melaksanakan perancangan. Mulai dari perencanaan sebuah produk, desain bentuk atau mesin, model, teknologi yang akan di pakai pada produk, dan lainnya. Melalui sebelumnya dilaksanakannya riset dan survei.

2. Perusahaan Perakitan

Di perusahaan perakitan ini kerap disebut juga dengan agen (Agen Pemegang Merek atau Agen Tunggal Pemegang Merek). Perusahaan ini akan melakukan produksi sesuai dengan arahan dari perusahaan pemegang merk. Misalnya standarisasi, SOP, dan aturan teknis yang lain berhubungan dengan produk.

3. Perusahaan Karoseri

Di perusahaan karoseri ini untuk melaksanakan produksi di bodi kendaraan. Melalui mengacu dari spesifikasi teknis bentuk yang sudah pemegang merk tetapkan.

4. Perusahaan Modifikasi

Di perusahaan modifikasi ini melaksanakan perubahan dari sebuah kendaraan. Proses pengubahan dapat terdiri dari mesin, bodi. Dan bagian yang lain sesuai dengan keperluan ataupun keinginan pasar. Serta sesuai pada ketentuan pemegang merek.

5. Perusahaan Perbengkelan

Di perusahaan perbengkelan inilah yang melaksanakan produksi pada bidang jasa. Misalnya perbaikan, perawatan di sebuah kendaraan.

6. Perusahaan Komponen Otomotif

Di perusahaan komponen otomotif ini melakukan produksi pembuatan. Dilaksanakan dari berbagai komponen otomotif yang sesuai pada standarisasi teknis pemegang merek. Hasil komponen yang sudah di buat biasanya terdiri dari 2 kategori yakni komponen after market dan komponen Original Equipment Manufakturer (OEM).

Alur Proses Bisnis Manufaktur Bidang Otomotif

Pada tiap perusahaan, alur proses bisnis manufaktur bidang otomotif ini berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hal tersebut tergantung dari kebijakan yang diciptakan manajemen di perusahaan itu.

Akan tetapi, secara garis besar alur proses bisnis manufaktur bidang otomotif yaitu seperti berikut ini.

1. Proses Procurement

Pengertian dari proses procurement yakni sebuah proses bisnis yang berhubungan pada hal pengadaan sebuah barang dan kebutuhan yang lain di sebuah proses aktivitas produksi manufaktur otomotif.

Pengadaan dari barang itu terdiri dari berbagai alat penunjang produksi. Misalnya spare part kendaraan, raw material, kebutuhan karyawan, alat untuk pembersih, dan kebutuhan gedung beserta dengan perlengkapannya.

2. In-out Inventory

Tahap kedua dari proses bisnis manufaktur bidang otomotif yaitu in-out inventory. Proses in-out inventory merupakan sebuah proses pengaturan masuk dan keluarnya sebuah barang selama melaksanakan aktivitas produksi atau dapat dikatakan juga sebagai tahap manajemen rantai pasokan.

Sama seperti namanya, tahap ini dilaksanakan guna mengorganisir pasokan produk mulai dari konsumen sampai ke konsumen. Manajemen rantai pasokan bekerja melalui merancang pembelian bahan baku, melakukan pengawasan terhadap ketersedian pasokan, sampai dengan membuat jadwal distribusi.

Dengan adanya manajemen rantai pasokan ini, perusahaan bisa menekan biaya pengiriman, transparansi rantai pasokan semakin meningkat, meningkatkan efisiensi produksi, dan pastinya membuat keuntungan menjadi semakin meningkat.

3. Proses Produksi

Proses produksi merupakan sebuah proses untuk mengolah bahan baku mentah menjadi bahan setengah jadi. Ataupun jadi produk utuh yang siap untuk di jual ke konsumen. Contoh untuk proses produksi mobil ada beberapa tahap, yaitu sebagai berikut.

  • Press Shop. Di tahap ini dilaksanakan pembentukan bahan baku yang berupa plat atau logam. Dibentuk jadi komponen bodi kendaraan misalnya lantai kendaraan, rangka, atap, pintu, kap mesin, dan lain-lain.
  • Body Shop. Di tahap ini menyatukan beberapa komponen bodi menggunakan sassis jadi satu bagian kesatuan utuh.
  • Paint shop. Di tahapan ini dilaksanakan pelapisan cat. Melalui memakai warna pilihan yang cocok dengan kebutuhan pasar.
  • General assembly. Di tahap ini dilaksanakan pemasangan seluruh perlengkapan kendaraan. mulai dari mesin, sistem rem, sistem pemindah tenaga, dan sistem kelistrikan. Tidak lupa juga memasang aksesoris pada bagian luar dan dalam kendaraan.
  • Quality Control. Di tahap finishing dilaksanakan melalui menguji kendaraan sesuai pada prosedur yang sudah ditetapkan. Jika hasil telah sesuai, maka kendaraan pun sudah siap untuk dipasarkan. Sementara apabila pengujian tak sesuai pada spesifikasi kendaraan, maka akan kembali masuk pada bagian produksi agar di perbaiki.

4. Penjualan dan Pemasaran

Penjualan dan pemasaran adalah bagian yang penting pada proses penentuan terhadap produk yang di hasilkan ke konsumen. Tak sedikit perusahaan yang mengeluarkan biaya lebih untuk melakukan tahapan ini. Sebagai contoh yaitu biaya angkutan penjualan, biaya jasa foto produk, biaya promosi, biaya gaji karyawan pemasaran, dan yang lainnya.

5. Administrasi

Proses administrasi adalah proses dimana dilaksanakannya perekaman mulai dari awal proses hingga proses yang terakhir. Prose ini pun berlaku sesudah hasil produk telah laku terjual ke konsumen. Di proses ini dilaksanakan untuk upaya dalam perbaikan. Tujuannya untuk menentukan kebijakan, tujuan dan arah serta pengawasan.

6. Akuntansi dan Keuangan

Fungsi akuntansi dan keuangan pada proses bisnis yaitu guna menjamin dari sisi keuangan perusahaan supaya tetap sehat. Sehingga bisa membiayai semua aktivitas bisnis ataupun usaha.

Contoh Bisnis Pada Bidang Otomotif

Tidak hanya bisnis manufaktur saja, terdapat beberapa macam bisnis lainnya yang bisa dijalankan pada bidang otomotif. Contoh bisnis di bidang otomotif selain bisnis manufaktur yaitu:

  • Bisnis jual beli kendaraan.
  • Bisnis penjualan sparepart kendaraan motor dan mobil.
  • Bisnis perawatan motor dan mobil.
  • Bisnis modifikasi dan aksesoris kendaraan.
  • Bisnis penjualan perlengkapan berkendara.
  • Bisnis jasa sewa alat berat dan kendaraan.

Akhir Kata

Itu tadi informasi dari kami tentang alur proses bisnis manufaktur bidang otomotif beserta dengan informasi tambahan lainnya. Semoga bermanfaat.

Bagikan artikel ini ke:

Semua Komentar 2

  1. Pingback: Cara Memulai Bisnis Skincare Untuk Pemula, Wajib Tahu!

  2. Pingback: Contoh Prototype Produk Makanan dan Cara Pembuatannya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *